Selasa, 09 Juni 2009

jeritan hati

Jika memang diruku bukanlah menjadi pilihan hatimu
Mungkin sudah takdirnya kau dan aku tak mungkin bersatu
Harus selalu kau tau kumencintamu
Di sepanjang waktuku
Harus slalu kau tau semua abadi untuk slamanya
Karena kuyakin disetiap hembus nafasku
Hanya dirimu yang selalu kutunggu
Karena kuyakin disetiaphembus
Hanya dirimu nafasku kurindu
Alunan lirik lagu miliknya ungu ini mungkin sedikit mewakili perasaan yang saat ini sedang aku rasakan.

Malam yang pekatnya membuatku hanyut dalam lamunan. Sejauh mata memandang yang terlintas cuma bayang-bayang hampa tanpa gemerlapnya kemilau cahaya, seakan malam turut melukiskan susasana hati yang kini sedang kurasakan.
Tuhan..!!!!
kenapa engkau anugerahkan semua angan dan harapan Kikelia hambamu ini tidak bisa mendapatkan…..? aku tau sebagai manusia yang banyak dosa tidak mungkin aku berhak untuk menuntut keadilan. Tapi, sebagai hambamu bisakah aku mendapatkan harapan yang aku dambakan…?
Tuhan……..?
Kenapa semua ini harus terjadi kepada diriku…? Disaat aku sedang butuh teman untuk berbagi dan tempat untuk menyandarkan diri ini dia malah pergi menjauh dari diriku. Hingga aku harus menahan semua ini sendiri, aku tidak bisa dan tidak mungkin kuat menahan semua ini sendiri.
Tuhan….!!!!!
Bukannya aku mau mengeluhkan semua ini, bukan juga aku menyesali semua yang telah terjadi pada ku. Tapi bolehkah aku merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Mereka bisa merasakan betapa bahagianya hidup berdampingan dengan orang yang merka sayang tanpa adanya masalah yang datang, mereka merasakan kebahagiaan serta kesenangan. Tapi kenapa aku tidak……?
Aku sudah cukup bahagia meskipun aku tidak bisa memiliki dia seutuhnya. Andaikan aku bisa merasakan pelukan hangat yang penuh kasih sayang darinya aku akan sangat bahagia bahkan aku rela meninggal kan kefanaan ini asalkan dia bisa merasakan apa yang sedang aku rasakan.
Aku tau hidup didunia ini Cuma sementara. Bahkan semua yang hidup sudah pasti akan meninggalkan dunia fana ini. Keabadian Cuma milikmu tidak akan dapat digantikan dengan apa dan siapapun itu.
Andaikan semua ini akan berahir aku akan berusaha untuk tabah dan tegar, meskipun sebenarnya itu sangat sulit untuk kuhadapi. Rasa sayang ini sudah terlanjur dalam mengisi relung hati, aku tidak mungkin siap untuk semua itu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar